Menurut sejumlah sumber Yudais,
Bintang/Perisai Daud melambangkan angka tujuh: yaitu, keenam ujungnya ditambah
dengan pusatnya. Teks Yahudi tertua yang masih ada yang menyebutkannya adalah
Eshkol Ha-Kofer oleh seorang Karait bernama Judah Hadassi, dari abad ke-12M:
"Tujuh nama malaikat mendahuli mezuzah: Mikail, Gabriel. Kiranya
Tetragrammaton melindungi engkau! Demikian pula dengan tanda ini, yang disebut
'Perisai Daud', diletakkan di samping nama masing-masing malaikat."
Angka tujuh mempunyai makna
keagamaan dalam Yudaisme, mis. enam hari Penciptaan ditambah dengan istirahat
pada hari ketujuh, enam hari kerja ditambah Sabat, Ketujuh Roh Allah, serta
Menorah di Bait Suci kuno, yang ketujuh lampu minyaknya diletakkan di atas ketujuh
cabangnya. Dan seterusnya. Mungkin Bintang Daud akhirnya digunakan sebagai
lambang standar di sinagoga karena susunannya memperlihatkan 3+3+1, sesuai
dengan Menorah Bait Suci, yang merupakan lambang yang lebih tradisional untuk
Yudaisme pada zaman dulu.
Asal usul yang pasti dari
hubungan lambang ini dengan identitas Yahudi tidak diketahui. Beberapa teori
dikemukakan. Menurut sebuah hipotesis, Bintang Daud membentuk dua dari tiga
huruf dalam nama Daud. Dalam ejaan Ibrani ( דוד ), kata ini hanya mengandung
tiga huruf, dua di antaranya adalah "D" (atau "Dalet",
dalam bahasa Ibrani). Di zaman dulu, huruf ini ditulis dalam bentuk yang sangat
mirip dengan segitiga, serupa dengan huruf Yunani Delta (Δ), yang memiliki
kemiripan bunyi dan posisi
Dalam abjadnya masing-masing.
Lambang ini mungkin mulanya merupakan sebuah perisai keluarga yang dibentuk
dengan membalikkan dan menyandingkan dua huruf yang paling penting dalam nama
ini.