Sejarah Benteng Vredeburg
Vredebrug memiliki makna
'Perdamaian'
Sebelum
bernama Benteng Vredeburg, pada saat pembangunannya oleh Belanda dengan ijin
Sultan Hamungkubuwono I, benteng tersebut bernama 'Rustenburg' yang memiliki
arti sebagai 'Benteng Peristirahatan'. Sekitar tahun 1765-1788, benteng
tersebut kemudian disempurnakan dan dirubah menjadi 'Benteng Vendeburg', yang
mempunyai arti sebagai 'Benteng Perdamaian'. Memiliki luas sekitar 2.100 meter
persegi, bangunan tersebut berfungsi sebagai benteng pertahanan Belanda.
Benteng memiliki empat sisi yang sama, dan pada masing-masing sudut memiliki
menara untuk berjaga-jaga dan mengintai kegiatan keraton dan pergerakan
masyarakat di kala itu.
Benteng
Vredebrug mengalami beberapa masa penjajahan Belanda dan Jepang, bahkan menjadi
saksi bisu saat kemerdekaan terjadi pada tahun 1945. Barulah pada 1980, atas
ijin Sultan Hamungkubuwono IX, Benteng Vredebrug ditetapkan sebagai pusat
pengembangan budaya nusantara. Puncaknya pada tanggal 23 November 1992 resmi
ditetapkan sebagai Museum Benteng Vredeburg. Museum ini memiliki koleksi
diorama perjuangan dari masa penjajahan hingga orde baru.
Diorama
Terdapat
4 bagian diorama di Museum Benteng Vredeburg
Diorama
terdiri dari 4 bagian yang dipisahkan dalam 2 gedung yang berbeda. Ketika saya
memasuki gerbang dan kemudian masuk, saya berbelok ke kanan, yang berisikan 2
bagian diorama. Setiap diorama mewakili waktu atau periode yang dikisahkan
dalam dioramanya. Disamping itu, terdapat beberapa patung, lukisan, grafik, dan
layar sentuh yang memudahkan saya untuk berinteraksi dan merasakan perjuangan
pada masa tersebut.
Beberapa
koleksi diorama
Yang menarik dari diorama
ini adalah sebuah jalinan cerita yang menyatu dari satu adegan ke adegan lain,
dari awal masa perjuangan melawan penjajah sampai dengan masa kemerdekaan dan
pembangunan.
Levitasi
Langit
biru itu tampak beradu dengan awan yang putih. Kemudian, tak satu pun awan
tebal yang menghalangi pemandangan dua buah patung yang berdiri kokoh saat itu.
Salah satu dari dua patung itu merupakan pejuang sejati, bukan berarti satu
patung lain bukan pejuang juga, namun namanyalah yang telah terpatri di benak
bangsa ini. Bapak Jenderal Sudirman. Hampir seluruh orang mengetahuinya, pun
jalan-jalan protokol di berbagai daerah mengabadikan nama besar tersebut.
Fasilitas
Selain
terdapat benteng dan diorama, juga terdapat berbagai macam kelengkapan museum
seperti perpustakaan, ruang audio visual, ruang pertunjukan mushola, dan
fasilitas lainnya.
Alamat Museum Benteng Vredeburg
Jalan
Jenderal Ahmad Yani No. 6
Yogyakarta
Telepon
: (0274) 586934
Jam Buka Museum
Selasa
- Minggu : 07.30 - 16.00 WIB
Senin
dan Hari Libur Nasional : 'TUTUP'
Dewasa
: Rp 2.000,-
Anak-anak
: Rp 1.000,-
(Harga
per 2015)