Oke, dari segi pekejing, bentuknya hitam agak kotak namun ramping memanjang. Dengan tulisan Purbasari di salah satu sisinya yang bagian bawah. Bagian dalamnya berwarna light gold, nah, di sini kalian akan merasakan “cheap material” ketika memutar bagian goldnya tersebut. Bentuk lipstiknya flat angled gitu, namun seiring pemakaian biasanya akan menjadi agak membulat tumpul like most of lipstick we’ve used. Kalau dari yang saya lihat di swatch yang banyak beredar di Instagram, terutama warna yang no.90 ini wujudnya agak beda-beda, kurasa warna akan agak sedikit berbeda pada masing-masing orang.
Untuk pigmentasinya saya suka, ga perlu dioles sampe berkali-kali dan ditekan dulu untuk mendapatkan coverage yang diinginkan. Teksturnya sebenarnya cukup creamy dan easy to apply on lips, tapi, setelah dipakai lama-lama jadi berasa kering di bibir, hal ini sama seperti lipstik matte lainnya. Jadi sebaiknya pakai lipbalm dulu. Kadang saya layer dengan lipstick lainnya yang lebih moist dan agak glossy, jadi lipstik agak glossy lainnya di mix dengan Purbasari yang matte, dengan tujuan menghasilkan look yang satin finished.
Tips kalau misal mau touch up, saya sarankan jangan langsung melayer lipstik ini, jadi sebaiknya ambil tissue, basahi dengan air, lalu lap sisa lipstik di bibir hingga bersih, lalu baru apply ulang.
Hal ini dikarenakan sisa lipstik yang masih nempel akan membuat touch up nya jadi menggumpal.
Lipstik lokal dengan konsep matte ini cukup bagus dari segi performa dan harga yang ditawarkan, value yang cukup menarik terutama untuk para beginner in make up, atau penggemar lipstik, atau yang limited budget in make up namun ingin dapat kualitas barang yang bagus.
