4 Fakta Menarik tentang Gumuk Pasir Parangkusumo

Pernahkah Anda mendengar soal Gumuk Pasir Parangkusumo? Gundukan pasir yang terletak di Kabupaten Bantul ini menjadi kebanggaan warga Yogyakarta. Betapa tidak, gumuk pasir ini hanya ada segelintir jumlahnya di seluruh dunia.
Mayoritas wisatawan hanya tahu bahwa Gumuk Pasir Parangkusumo unik dan bisa digunakan untuk sandboarding. Namun, ada beberapa fakta unik terutama secara geologis yang membedakan Parangkusumo dengan gumuk-gumuk pasir lainnya.
Tipe barchan
Sebelum membahas lebih jauh soal Gumuk Pasir Parangkusumo, ada baiknya kita mengetahui definisi "gumuk pasir" terlebih dahulu. Pemandu dari Jogja Geowisata, Ikramullah Sultana, angkat bicara.
"Gumuk pasir adalah salah satu bentang alam yang proses pembentukannya dipengaruhi angin, terbentuk karena pasir yang menumpuk dalam jumlah besar," papar Ikram, panggilan akrabnya.
Jogja Geowisata adalah operator tur yang mengkhususkan diri pada tempat-tempat wisata yang berkaitan dengan fenomena geologis di DI Yogyakarta. Ikram sendiri merupakan lulusan dari Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Meski namanya Gumuk Pasir Parangkusumo, tulisan besar di gerbang masuknya adalah "Gumuk Pasir Barchan". Rupanya, barchan merujuk pada jenis gumuk pasir tersebut.
 Gundukan pasir ini berasal dari hasil erupsi Gunung Merapi yang endapannya dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di Pantai Selatan, antara lain Sungai Opak dan Sungai Progo. Dengan ketinggian ini, Gumuk Pasir Parangkusumo cocok menjadi lokasi sandboarding.
Istimewa dan langka
Situs Parangtritis Geomaritime Science Park menunjukkan, Gumuk Pasir Parangkusumo termasuk dalam gumuk pasir pesisir (coastal dunes). Gumuk pasir ini terdapat di seluruh garis lintang di dunia, mulai dari kutub hingga khatulistiwa.
Di Asia Tenggara, coastal dunes sedikitnya terdapat di tiga negara, yakni Filipina (La Paz Sand Dunes), Vietnam (Mui Ne Sand Dunes), dan Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa gumuk pasir yang memanjang di selatan Jawa. Namun, pembentukan paling signifikan terdapat di DI Yogyakarta.
Menariknya, gumuk pasir yang ada di Filipina dan Vietnam juga merupakan tipe barchan. Lalu apa istimewanya Gumuk Pasir Parangkusumo?
Gumuk pasir juga bisa diklasifikasikan berdasarkan perbedaan iklimnya. Pada iklim basah, umumnya dijumpai gumuk membusut (hummock dunes) dan gumuk parabolik (parabolic dunes). Pada iklim kering dan setengah kering (arid dan semi-arid), lebih banyak ditemukan gumuk pasir barchan.
Terdapat satu fakta yang menarik dari Gumuk Pasir Parangkusumo: tipenya barchan, tetapi iklimnya tropika basah. Hal inilah yang menjadikan Gumuk Pasir Parangkusumo langka.
Gumuk pasir ini bahkan seharusnya tidak terbentuk karena iklimnya yang tidak sesuai. Inilah yang membuat Gumuk Pasir Parangkusumo istimewa dan langka.
Tempat pembuatan klip video
Selain digunakan sebagai tempat sandboarding, Gumuk Pasir Parangkusumo juga menjadi lokasi pembuatan beberapa klip video.
Klip video tersebut antara lain "Godai Aku Lagi" yang dinyanyikan Agnezmo, dan video dari grup band asal Yogyakarta, Letto.
Satu-satunya tempat sandboarding di Asia Tenggara
Meski gumuk pasir tersebar di Indonesia, Vietnam, dan Filipina, hanya Gumuk Pasir Parangkusumo yang menjadi lokasi sandboarding. Dengan merogoh kocek Rp 70.000, wisatawan bisa menyewa papan untuk sandboarding sepuasnya. Harga itu sudah termasuk pemandu yang sigap mengajarkan cara meluncur dari gundukan pasir.

Sumber :
https://travel.kompas.com/read/2016/11/03/160500227/4.fakta.menarik.tentang.gumuk.pasir.parangkusumo


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==