Pernahkah
Anda mendengar soal Gumuk Pasir Parangkusumo? Gundukan pasir yang terletak di
Kabupaten Bantul ini menjadi kebanggaan warga Yogyakarta. Betapa tidak, gumuk
pasir ini hanya ada segelintir jumlahnya di seluruh dunia.
Mayoritas
wisatawan hanya tahu bahwa Gumuk Pasir Parangkusumo unik dan bisa digunakan
untuk sandboarding. Namun, ada beberapa fakta unik terutama secara geologis
yang membedakan Parangkusumo dengan gumuk-gumuk pasir lainnya.
Tipe
barchan
Sebelum
membahas lebih jauh soal Gumuk Pasir Parangkusumo, ada baiknya kita mengetahui
definisi "gumuk pasir" terlebih dahulu. Pemandu dari Jogja Geowisata,
Ikramullah Sultana, angkat bicara.
"Gumuk
pasir adalah salah satu bentang alam yang proses pembentukannya dipengaruhi
angin, terbentuk karena pasir yang menumpuk dalam jumlah besar," papar
Ikram, panggilan akrabnya.
Jogja
Geowisata adalah operator tur yang mengkhususkan diri pada tempat-tempat wisata
yang berkaitan dengan fenomena geologis di DI Yogyakarta. Ikram sendiri
merupakan lulusan dari Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Meski
namanya Gumuk Pasir Parangkusumo, tulisan besar di gerbang masuknya adalah
"Gumuk Pasir Barchan". Rupanya, barchan merujuk pada jenis gumuk
pasir tersebut.
Gundukan pasir ini berasal dari hasil erupsi
Gunung Merapi yang endapannya dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di Pantai
Selatan, antara lain Sungai Opak dan Sungai Progo. Dengan
ketinggian ini, Gumuk Pasir Parangkusumo cocok menjadi lokasi sandboarding.
Istimewa
dan langka
Situs
Parangtritis Geomaritime Science Park menunjukkan, Gumuk Pasir Parangkusumo
termasuk dalam gumuk pasir pesisir (coastal dunes). Gumuk pasir ini terdapat di
seluruh garis lintang di dunia, mulai dari kutub hingga khatulistiwa.
Di
Asia Tenggara, coastal dunes sedikitnya terdapat di tiga negara, yakni Filipina
(La Paz Sand Dunes), Vietnam (Mui Ne Sand Dunes), dan Indonesia. Di Indonesia
sendiri terdapat beberapa gumuk pasir yang memanjang di selatan Jawa. Namun,
pembentukan paling signifikan terdapat di DI Yogyakarta.
Menariknya,
gumuk pasir yang ada di Filipina dan Vietnam juga merupakan tipe barchan. Lalu
apa istimewanya Gumuk Pasir Parangkusumo?
Gumuk
pasir juga bisa diklasifikasikan berdasarkan perbedaan iklimnya. Pada iklim
basah, umumnya dijumpai gumuk membusut (hummock dunes) dan gumuk parabolik
(parabolic dunes). Pada iklim kering dan setengah kering (arid dan semi-arid),
lebih banyak ditemukan gumuk pasir barchan.
Terdapat
satu fakta yang menarik dari Gumuk Pasir Parangkusumo: tipenya barchan, tetapi
iklimnya tropika basah. Hal inilah yang menjadikan Gumuk Pasir Parangkusumo
langka.
Gumuk
pasir ini bahkan seharusnya tidak terbentuk karena iklimnya yang tidak sesuai.
Inilah yang membuat Gumuk Pasir Parangkusumo istimewa dan langka.
Tempat pembuatan klip video
Selain
digunakan sebagai tempat sandboarding, Gumuk Pasir Parangkusumo juga menjadi
lokasi pembuatan beberapa klip video.
Klip
video tersebut antara lain "Godai Aku Lagi" yang dinyanyikan Agnezmo,
dan video dari grup band asal Yogyakarta, Letto.
Satu-satunya tempat sandboarding di
Asia Tenggara
Meski
gumuk pasir tersebar di Indonesia, Vietnam, dan Filipina, hanya Gumuk Pasir
Parangkusumo yang menjadi lokasi sandboarding. Dengan merogoh kocek Rp 70.000,
wisatawan bisa menyewa papan untuk sandboarding sepuasnya. Harga itu sudah
termasuk pemandu yang sigap mengajarkan cara meluncur dari gundukan pasir.
Sumber :
https://travel.kompas.com/read/2016/11/03/160500227/4.fakta.menarik.tentang.gumuk.pasir.parangkusumo