Jepara merupakan kabupaten yang terkenal dengan tiga tokoh perempuan yaitu R.A. Kartini yang merupakan tokoh emansipasi wanita, Ratu Kalinyamat yang merupakan istri dari Sultan Hadirin yang merupakan Raja kerajaan di daerah Mantingan dan Ratu Shima yang merupakan ratu di Kerajaan Kalingga yang konon katanya berada di daerah Keling. Dan daerah Jepara sendiri membuat sebuah monumen ketiga tokoh perempuan wanita tersebut dalam wujud patung.
Ketiga patung tiga tokoh wanita tersebut terdapat di Bundaran Ngabul, Kecamatan Tahunan, Jepara. Patung tersebut telah diresmikan beberapa waktu lalu dan kini menjadi salah satu daya tarik yang menambah keindahan di Jepara. Patung tersebut didesain dengan tinggi patung satu badan sekitar 15 meter, dan menghadap kearah yang berbeda. Kabid Cipta Karya pada Dinas PU dan Penataan Ruang Jepara Ary Bachtiar mangatakan, patung itu menghadap kearah yang berbeda yang disesuaikan dengan lokasi yang berkaitan dengan tokoh tersebut.
Patung Ratu Shima menghadap ke arah Kecamatan Keling yang konon menjadi pusat Kerajaan Kalingga yang ia pimpin, kemudian Ratu Kalinyamat menghadap ke arah Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, serta patung Kartini menghadap ke arah Kecamatan Mayong, tempat kelahiran pahlawan emansipasi wanita Indonesia itu. “Posisi menghadap patung masing-masing ada maknanya. Singkatnya, patung menghadap ke tempat-tempat penting yang ada kaitannya dengan ketiga tokoh tersebut,” ungkapnya.
Ary menyatakan bahwa selain menjadi ikon, pembangunan ketiga patung itu merubah tata ruang Bundaran Ngabul. Karena bundaran akan dijadikan satu. Tidak dua seperti penataan pada waktu dahulu. Menurutnya, secara tampilan bundaran Ngabul dahulu terlalu boros dan mempersempit jalan. Sehingga titik tersebut menjadi salah satu lokasi ketersendatan arus lalu lintas. Lalu, untuk pembuatan patung tersebut dilakukan di Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit. Pembuatannya sendiri, memerlukan sekitar 170 hari, yakni mulai dari 15 Juni hingga 1 Desember 2016.