Sisi Positif Dan Negatif Dot Bayi

Salah satu topik yang sering diperdebatkan di antara orang tua adalah penggunaan dot bayi, atau empeng. Sebagian ahli mengemukakan keuntungan mengisap dot, namun ada juga yang mengungkap kerugiannya. Untuk membuat bayi merasa nyaman, kadang tak cukup dengan menggendong atau memeluknya. Sebagian bayi memerlukan sesuatu yang dapat dimasukkan ke mulutnya, bahkan saat ia tidak merasa lapar. Itu sebabnya dot bayi atau empeng banyak menjadi pilihan orang tua
Berikut ini beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari dot bayi:
  1. Mengurangi risiko bayi meninggal mendadak yang disebabkan sudden infant death syndrome (SIDS). Namun fakta ini masih perlu diteliti lebih dalam.
  2. Membantu bayi untuk dapat lebih mudah tidur. Selain itu, dot juga dapat menenangkan bayi yang rewel.
  3. Dapat dimanfaatkan sebagai pengalih perhatian. Misalnya, saat bayi harus menjalani prosedur tertentu, seperti imunisasi dan tes darah.
  4. Mengurangi rasa tidak nyaman saat bepergian dengan pesawat. Jika orang dewasa dapat menguap atau mengonsumsi makanan ringan untuk meringankan nyeri di telinga akibat perubahan tekanan udara, maka untuk bayi dapat memanfaatkan dot bayi.
  5. Melepas kebiasaan menggunakan dot bayi lebih mudah, dibandingkan kebiasaan mengisap jari tangan.
Risiko Menggunakan Dot Bayi
Meski memiliki beberapa manfaat, namun ada pula kemungkinan risiko dari penggunaan dot bayi, seperti:
  1. Diduga memicu gangguan telinga. Sebuah penelitian mengungkap, bayi yang menggunakan dot bayi kemungkinan lebih besar mengalami infeksi telinga. Sebaiknya batasi penggunaan dot bayi hingga usia 6 bulan.
  2. Dicurigai menyebabkan masalah gigi. Masalah gigi yang berhubungan dengan dot bayi sebelum anak berusia dua tahun, akan dapat teratasi dengan sendirinya dalam waktu sekitar 6 bulan setelah tidak lagi menggunakan dot. Bila penggunaan dot bayi terus berlanjut sampai usia anak lebih dari 2 tahun, bisa jadi akan menyebabkan masalah gigi yang menetap.
  3. Menggunakan dot bayi kemungkinan dapat menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan. Tentu saja hal ini dapat menjadi masalah di kemudian hari.
Jika Bunda memutuskan untuk memberikan dot bayi kepada Si Kecil, perhatikan beberapa hal berikut ini:
  1. Memperkenalkan dot bayi sebaiknya tidak terlalu awal, yaitu ketika Si Kecil berusia 1 bulan. Jika bayi memperoleh ASI, sebaiknya tunggu hingga ia menguasai cara menyusu dengan benar sebelum menggunakan dot bayi.
  2. Pastikan bayi menggunakan dot sesuai usia.
  3. Pilih dot bayi yang memiliki lubang pada bagian pinggirnya untuk menjaga udara dapat keluar masuk.
  4. Jangan gunakan dot bayi dengan tali atau rantai di lehernya, karena akan menimbulkan risiko tercekik.
  5. Pastikan Anda memilih dot bayi yang bebas dari bahan bishpenol-A (BPA) yang memiliki risiko kesehatan.
  6. Jaga kebersihan dot bayi dengan mencucinya menggunakan air hangat dan sabun secara teratur.
  7. Jangan berbagi dot dengan anak lain.
  8. Hindari pula kebiasaan memberikan bahan pemanis pada dot karena dapat merusak gigi.
  9. Disarankan untuk tidak memberikan dot pada bayi yang mengalami kesulitan peningkatan berat badan.
Yang tak kalah penting, jangan jadikan dot bayi sebagai upaya awal menenangkan bayi. Orang tua dapat terlebih dulu mencoba mengubah posisi bayi atau menimangnya. Ingat untuk tidak memberikan dot bayi mendekati waktu menyusu. Guna menghindari ketergantungan, upayakan melepas dot bayi sebelum Si Kecil berusia 1 tahun.
Sumber : https://www.alodokter.com/menimbang-sisi-positif-dan-negatif-dot-bayi
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==