Gunung adalah tempat yang punya daya tarik nan magis. Mereka yang pernah rela lelah menyusuri jalur pendakian pasti selalu rindu untuk kembali berada di puncak. Apalagi pemandangan mentari yang mengintip malu di awal pagi, dengan awan di bawah kaki kita. Thats so beautiful!
Sayangnya, keindahan gunung ini ternoda oleh ulah para pendaki yang memilih untuk gak peduli pada kewajiban menjaga alam disana. Kalau kamu masih melakukan hal-hal dibawah ini, lebih baik introspeksi diri dulu deh ya hehe
1. Bagimu, gunung bukan titipan Tuhan yang harus dijaga, melainkan tempat sampah.
Tumpukan sampah di atas gunung jelas membuat hati prihatin.Jika tidak ada yang memungut, maka gunung akan jadi tempat sampah raksasa. Jadi, jaga kebersihan ya Kawan
2. Walau sebenarnya bisa siap-siap sendiri, kamu selalu mengandalkan temanmu untuk mempersiapkan berbagai keperluan mendaki.
Teman mendaki itu ada untuk saling membantu untuk menjejakkan kaki ke puncak bersama. Tapi, kita tidak boleh mengandalkan mereka. Ingat, kalian adalah tim. Konstribusi harus seimbang. Kalau kamu masih senang mengandalkan teman untuk “mengasuh” mu, jangan harap deh mereka mau mendaki gunung lagi sama kamu hehe
3. Di dalam tasmu, kamu sengaja bawa cat semprot dengan niat menorehkan namamu di atas gunung.
Selain sampah, hal yang paling menyebalkan ketika kamu menyusuri jalur pendakian atau ketika kamu sudah ada di puncak adalah melihat coret-coret hasil vandalisme yang seringkali kita temukan. Nah, Sebagian coretan itu mengatasnamakan kelompok pecinta alam tertentu. Sedih banget yaa.
4. Kamu menganggap edelweiss souvenir yang boleh dibawa pulang.
Memetik tanaman gunung adalah pantangan. Banyak yang ingin memetik bunga abadi sebagai buah tangan. Jika masih berpendapat seperti itu, kamu belum bisa pendaki gunung. Edelweis maupun tumbuhan endemik lain dan benda-benda unik yang ada di atas gunung akan terlihat indah jika mereka tetap berada di habitatnya dan bisa dinikmati oleh para pendaki yang melewatinya.
5. Bagimu, sah aja membabat dahan dan ranting pohon untuk membuat api unggun.
Menghadapi udara yang dingin di atas gunung, membuat api unggun memang pilihan untuk menghangatkan badan. Tapi kalau kamu memang memerlukan api, ambil saja ranting-ranting kering yang jatuh sebagai bahan api unggun dan buatlah di tempat yang lapang. Jangan lupa matikan api jika akan meninggalkan tempat tersebut karena jika tidak hati-hati bisa menyebabkan kebakaran.
6. Hanya demi menghindari retribusi, kamu rela memilih jadi mendaki sembunyi-sembunyi.
Mendaftarkan diri dan perlengkapan ke petugas di basecamp pendakian ini demi keselamatan kamu. Dengan mendaftarkan dirimu saat akan mendaki, petugas dapat mengetahui siapa saja yang mendaki sehingga mereka pun bisa melakukan pengawasan. Jadi, jika terjadi sesuatu pada kamu selama perjalanan, mereka juga bisa segera ambil tindakan.
8. Kamu gak memedulikan aturan saat mendaki gunung tertentu.
Aturan yang ada saat mendaki baik tertulis maupun tidak tertulis dibuat untuk keamanan dan keselamatan kita para pendaki. Kadang memang ada peraturan yang gak logis. Ingat, kita cuma tamu ya Kawan.
Bagi kamu para pendaki, harus selalu ingat tiga poin penting ini yaa.
Jangan mengambil apapun kecuali gambar
Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak
Jangan membunuh apapun kecuali waktu
Sumber: www.hipwee.com/travel