Buat
kamu pecinta kuliner yang doyan banget sama Bakso, sudah pernah dengar cerita
mengenai Bakso yang dijual di pasaran dengan harga murah? Bakso terkenal enak
dan laris banget sampai banyak yang antri? Nah, Bakso sebagai makanan berkuah
yang sangat diminati banyak orang itu lazimnya terbuat dari daging sapi. Yaa
kalo pengen yang murah yaa biasanya beli di pinggir jalan ada kok penjual yang
menjual bakso berbahan dasar daging ayam. Namun di Internet ada banyak sekali
yang memposting kalau dia pernah tidak sengaja makan di warung bakso yang
ternyata terbuat dari daging tikusdengan tidak sengaja liat bulunya, ada pula yang liat ekor tikus, liat bangkai tikus di dapurnya dsb. Harga yang relatif murah, dengan rasa yang
lebih gurih dijadikan sebagai cara kotor penjual bakso untuk mendapatkan
pelanggan sebanyak-banyaknya.
Itu
baru cuatan-cuatan orang di Sosial Media. Belum lagi kasus-kasus yang diungkap
di media televisi mengenai penggrebekan tempat yang menjual bakso dengan
berbahan daging tikus. Sangat menjijikan. Tikus yang biasanya kita jumpai di
selokan, di tempat-tempat kotor nan menjijikan telah disulap oleh penjual
menjadi bakso kenyal, berbau gurih, dan enak. Siapa sangka?
Kebutuhan
para pecinta kuliner Bakso yang begitu besar, dimanfaatkan sejumlah pedagang
bakso nakal. Mereka melakoni berbagai tipu daya dan cara kotor. Supaya mendapat
untung berlipat-lipat, mereka mencampur bakso dengan daging sapi palsu.
Dari
yang dilansir liputan6.com, Seorang informan membisikkan sebuah informasi
mengejutkan sekaligus menjijikkan. Daging bakso berbahan dasar tikus telah
banyak beredar di kawasan Jawa Tengah. Tim SIGI langsung menginvestigasi sebuah
tempat di Jateng, berupaya melacak pedagang nakal tersebut.
Dari
hasil investigasi, dijumpai seseorang sedang berburu berbekal senapan angin dan
senter. Target lokasi bukan hutan, melainkan tempat pembuangan sampah yang
menjijikan. Layaknya penembak jitu, sekali bidikan nyawa seekor binatang
pengerat pun melayang.
Tak
lama si pemburu mengutip hasil buruan tanpa rasa jijik. Akhirnya, jelang dini
hari si pemburu pulang membawa hasil buruan. Hewan pengerat sebagai bahan dasar
bakso sudah di tangan. Kini tinggal memberi sentuhan campuran daging sapi untuk
mengelabui. Tujuan berikutnya yaitu pasar daging. Trik kotor pencampuran daging hewan pengerat
dengan daging sapi sangat tak terpuji. Parahnya lagi, si pelaku menambahkan zat
kimia benzoat dan borax dalam jumlah yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Nah
sekarang lokasi pembuatan bakso. Daging serta bumbu telah disiapkan untuk
segera diolah menjadi satu. Persiapan yang cukup matang. Aroma menyengat dan
memualkan mulai tercium dari bangkai tikus. Perut langsung bergolak menahan
mual yang amat sangat apabila mencium bau tersebut.
Agar
bisa tercampur sempurna dengan daging sapi hasil gilingan, seekor binatang
pengerat terlebih dulu dibersihkan. Cara paling praktis juga mudah yaitu dengan
dibakar untuk membersihkan bulu. Tapi pilihan ini berisiko besar karena bisa
ketahuan tetangga.
Tentu
saja bukan penipu kalau tidak bisa menyiasatinya. Untuk menghilangkan asap dan
bau yang cukup menyengat, cara lain yaitu digodok selama 15 menit. Agar bisa
tercampur sempurna dengan daging sapi, daging palsu terlebih dahulu diblender
sampai halus. Proses pencampuran diupayakan sampai rata agar tersamar dengan
daging sapi hasil gilingan.
Tak
lama jadilah bakso. Palsu tentunya. Dari warna, kekenyalan, serta bau sulit
dibedakan dengan bakso sapi asli. Cara ini terpaksa diambil mengingat banyaknya
penggemar bakso.
Keberadaan
bakso tikus membuat gerah pedagang bakso yang terhimpun dalam Paguyuban
Pedagang Mi Bakso di kawasan Kota Semarang, Jateng. Mereka bereaksi menanggapi
pedagang mi bakso yang memakai bahan dasar daging tikus. Pedagang bakso
keliling pun protes.
Pedagang
bakso yang menjalankan usaha dengan halal tentunya geram terhadap hal ini.
Mereka lantas minta dijatuhkan sanksi yang berat kepada oknum pembuat dan
pedagang bakso berbahan campuran binatang pengerat.
Minimnya
pembinaan kepada pedagang bakso menjadi salah satu penyebab penyalahgunaan
daging hewan pengerat ini. Mereka tak tahu atau bahkan tak mau tahu dampak
negatif bagi kesehatan bila dikonsumsi manusia.
Berikut
saya sajikan perbedan-perbedaan yang bisa kita amati sebagai tips untuk memilih
mana bakso berbahan dasar daging sapi atau ayam, mana pula bakso berbahan dasar
daging tikus.
1. Cermati aromanya
Aroma
daging yang dihasilkan oleh sapid an babi tentu berbeda. Setelah bakso daging
tikus direbus di dalam panici, biasanya akan tercium aroma khas yang lebih amis
disbanding daging sapi.
2. Cermati teksturnya
Daging
tikus memiliki tekstur lebih kasar
dibanding daging sapi. Jika disajikan bakso, maka akan mudah pecah bila
ditusuk sendok. Jika anda memakan bakso yang sudah terlihat seperti itu, maka
lebih baik berhenti memakannya. Namun apabila dibedakan dengan daging ayam,
daging ayam meiliki serat yang lebih kasar, daging tikus memiliki serat yang
menyerupai spons. Daging tikus lebih basah dan berminyak.
3. Cermati rasanya
Jika
bakso tersebut sudah tercampur dengan daging tikus, maka rasanya sedikit
berbeda. Bakso tersebut akan terasa lebih gurih.
4. Perbedaan harga
Anda
patut mencurigai harga bakso yang dijual murah dipasaran.
Bagi
konsumen, meskipun sulit membedakan jenis daging yang dijadikan bahan dasar,
maka harus benar-benar perhatikan aroma, tampilan warna, rasa, dan yang
terakhir harga. Jangan mudah tergoda dengan harga murah. Ingat waspada dan
teliti dalam memilah makanan yang anda konsumsi.
Sumber : liputan6.com